Selasa, 23 Juli 2013

8 HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABE

Hai sahabat .....Kali ini aku coba tuliskan 8 hama dan penyakit tanaman cabe yang sering aku temui di lahan, tentunya masih banyak hama dan penyakit  lain yang sering menggangu tanaman cabe yang belum aku sebut. Semoga ada manfaatnya dan koreksinya bila ada yang punya pengalaman tentang percabaian. Jangan lupa like -nya bro.....

Hama Tanaman Cabe:
1. Kupu Putih (Whitefly)
Gejala

Whitefly merupakan vektor dari geminivirus, tanaman yang terserang pertumbuhannya akan menjadi kerdil, helai daun menjadi kecil, keriting dan berbentuk mangkok/sendok, seringkali disertai perubahan warna menjadi kuning. Jika terserang pada tanaman muda, maka bunga tidak terbentuk dengan maksimal. Jika terinfeksi pada tanaman sedang berbunga maka bunga akan rontok.

Pengendalian
  • Pengawasan tanaman lebih intensif untuk memonitor kehadiran whitefly sejak awal.
  • Eradikasi/memusnahkan tanaman yang terinfksi.
  • Lakukan sanitasi/kebersihan lahan terutama tanaman inang whitefly seperti babadotan dan ciplukan.
  • Menanam tanaman pembatas (misalnya jagung) sejak awal
  • Aplikasi insektisida yang mengandung bahan aktif Tiamektosam, Diafentiuron, Metidation, Siromazin dan Abamectin
2. Thrips
Gejala
Kerusakan daun diamati pada bagian permukaan bawah disekitar tulang daun. Bekas tusukan thrips akan akan terlihat coklat keperakan dan kering.
Daun menjadi keriting melengkung seperti mangkok. Serangga ini akan lebih mudah dijumpai di bunga cabe.

Pengendalian
  • Memonitor secara intensif untuk mencegah penyebaran hama, karena serangan hama selalu diawali dari satu tempat (hot spot).
  • Sanitasi lahan dari gulma yang merupakan inang dari thrips
  • Aplikasi insektisida dengan bahan aktif Profenofos, Imidakloprid dan Abamectin
3. Aphids
Gejala
Serangga bersembunyi dibawah permukaan daun, menusuk dan menghisap cairan daun sehingga daun menjadi keriting dan melengkung keatas, terlihat coklat-coklat kecil kering pada sudut tulang daun. Kutu daun ini merupakan vektor dari penyakit CMV (Cucumber Mosaic Virus).

Pengendalian
  • Memonitor secara intensif untuk mencegah penyebaran hama, karena serangan hama selalu diawali dari satu tempat (hot spot).
  • Sanitasi lahan dari gulma yang merupakan inang dari Aphids
  • Aplikasi insektisida dengan bahan aktif  Deltametrin, Alfa Sipermetrin dan Abamectin
 4. Mite/ Tungau
Gejala
Serangga bertubuh agak bulat, berwarna kemarahan ini dapat diamati dengan jelas menggunakan kaca pembesar.
Kerusakan daun mudah diamati pada bagian permukaan bawah di sekitar tulang daun yang tampak bekas tusukan tungau berwarna kecoklatan dan kering, kemudian daun menjadi keriting. Daun yang terserang akan melengkung kebawah dan helian daun menjadi lebih sempit. Tungau ini merupakan vektor dari beberapa jenis virus.

Pengendalian
  • Memonitor secara intensif untuk mencegah penyebaran hama, karena serangan hama selalu diawali dari satu tempat (hot spot)  menyebar ke tanaman lain.
  • Sanitasi lahan dari gulma yang merupakan inang alternatif dari mite
  • Aplikasi insektisida dengan bahan aktif Buprovezin, Sipermetrin, Progargit, Karbosulfan dan Tetradifon
5. Layu Bakteri
Gejala
Tanaman layu mendadak, batang utama masih tampak hijau dan tegak sedangkan tangkai dan helai daun layu. Pengamatan dengan  mencelupkan potongan batang yang sakit kedalam air besih, akan terlihat masa bakteri keluar dari batang.

Pengendalian
  • Penggunaan pupuk nitrogen seimbang agar pertumbuhan tanaman tidak sukulen, bila perlu aplikasi belerang saat pengolahan tanah.
  • Sanitasi lahan harus bersih dari gulma dan pastikan tidak ada air yang menggenang.
  • Mencabut dan memusnahkan/membakar tanaman yang terserang.
  • Aplikasi bakterisida dengan bahan aktif tembaga dan mankozeb
 6. Bercak Bakteri
Gejala
Bercak pada daun diawali dengan bercak bulat kecil berwarna hitam dan terlihat basah. Serangan pada buah, bercak berwarna coklat kehitaman, jika diraba terasa cekung, kering dan mengeras. Pada batang bercak berwarna hitam kecoklatan dan memanjang.

Pengendalian
  • Penggunaan pupuk nitrogen secara berimbang
  • Melakukan sanitasi lahan dari gulma, air jangan sampai menggenang, pengaturan jarak tanam (jangan terlalu rapat.
  • Pangkas cabang-cabang bawah untuk mengurangi kelembaban dan memusnahkan tanaman yang terinfeksi
  • Aplikasi Bakterisida
7. Patek/Antrachnose
Gejala
Pada buah terlihat coklat kehitaman konsentris, buah menjadi busuk lunak. Bercak dapat berwarna orange atau hitam. Buah terserang parah menjadi busuk dan rontok. Buah muda yang terserang biasanya membusuk, namun buah yang lebih tua dapat bertahan dan biasanya bisa sampai merah.
Kelembaban dan curah hujan yang tinggi mendukung perkembanganbiakan serta penyebaran penyakit ini.

Pengendalian

  • Mengatur jarak tanam tidak terlalu rapat dan melakukan pemangkasan untuk mengurangi kelembaban
  • Memonitor secara intensif untuk mencegah penyebaran hama, karena serangan hama selalu diawali dari satu tempat (hot spot)  menyebar ke tanaman lain.
  • Sanitasi lahan dari gulma, memperbaiki drainase sehingga aliran air lancar dan tidak tergenang
  • Memusnahkan tanaman/bagian tanaman baik batang, ranting, atau buah yang terserang
  • Aplikasi insektisida dengan bahan aktif Tridemorf
8. Bercak Cercospora
Gejala
Bercak kecil pada daun melingkar berwarna coklat dengan putih di bagian tengah, atau sering disebut mata kodok. Selain daun penyakit ini juga menyerang buah

Pengendalian
  • Mengatur jarak tanam tidak terlalu rapat dan melakukan pemangkasan untuk mengurangi kelembaban
  • Memonitor secara intensif untuk mencegah penyebaran hama, karena serangan hama selalu diawali dari satu tempat (hot spot)  menyebar ke tanaman lain.
  • Sanitasi lahan dari gulma, memperbaiki drainase sehingga aliran air lancar dan tidak tergenang
  • Memusnahkan tanaman/bagian tanaman baik batang, ranting, atau buah yang terserang
  • Aplikasi insektisida dengan bahan aktif Tridemorf